Sebagai seorang calon penulis yang ingin terjun di dunia kepenulisan,
sebagian besar masalah-masalah yang dihadapi adalah seputar menggali ide.
Bahkan dalam beberapa acara bedah buku, seminar kepenulisan, yang sering
ditanyakan kepada narasumber adalah bagaimana cara menggali ide?
Nah, beruntung kamu mempunyai kesempatan membaca tulisan ini. DIJAMIN kamu
nggak akan banyak bertanya-tanya ulang soal menggali ide jika sudah
mempraktekan hal ini. Percayalah, karena untuk mempraktekannya kamu harus yakin
dan berusaha dengan sungguh-sungguh. Jika tulisan ini selesai kamu baca tetapi
tidak di praktekan, ilmu ini tidak akan banyak bermanfaat.
Ya, inilah waktunya membaca sambil prakek. Ingat, sambil membaca, kamu
harus praktek. Okay?
1. Open Mind
Sebelum kamu ingin sukses menggali ide tanpa berhenti, pastinya kamu ingin
kan agar setiap hari bisa menulis dengan ide yang banjir di kepala? Mau kan?
Nah, sebelum ka arah iu, pertama-tama yang kamu harus lakukan adalah open mind, buka pikiran jernihmu.
Mungkin hari ini kamu sedang penat dan buntu, maka cobalah untuk membuka
diri bahwa kamu me-refreshsemua pikiran yang begitu
penat. Lalu tenangkan pikiranmu.
Ikuti petunjuk ini, pejamkanlah matamu. Lalu mulailah berpikir kegiatan apa
yang telah kamu lewati pada hari ini. Coba telisik lebih dalam, ingat-ingat
setiap potongan-potongan kehidupan yang kamu jalani hari ini atau kemarin.
Setelah selesai, coba ambil bagian yang menurutmu paling penting. Setelah
mendapakannya, mulailah ikat kejadian iu, lalu renungkan, apa yang bisa kamu
tulis dari kejadian penting itu.
Lakukanlah sekarang juga ….
1
2
3
4
5
6
7
Ya, kamu sudah memikirkannya sekarang. Sekarang tulislah apa kamu kamu
rasakan sekarang juga. Selamat mencoba…
2.
Belajar Peka
Ini yang jarang sekali calon penulis kuasai. Peka, ya peka terhadap apa
yang sebenarnya ia lewai setiap hari. Andai saja lebih peka sedikit, maka bisa
ditulis dengan beberapa paragraf. Iya kan?
Namun kadang kala sebelum memulai sudah mengatakan nggak ada ide, ya
pikiran kita sudah terbatas saat itu. Andai saja lebih peka sedikit. Tentu
tidak akan ada keluhan menggali ide lagi.
Contohnya ya, ketika melihat daun, seorang penulis yang peka ketika melihat
dan mendapatkan kata daun, bisa membuat satu cerpen, satu tulisan ataupun satu
paragraf. Misalnya saja, kata daun.
“Dedaunan
yang kecil dan tumbuh menghijau, mengingatkan kita saat kecil dulu. Sebelumnya
kita pun pernah merasakan kecil lalu perlahan tumbuh besar. Sama halnya dengan
daun.
Namun daun mengajarkan beberapa hal, bahwasanya meski ia rapuh, ia tetap
berusaha bermanfaat buat batang dan akar. Tanpanya, tumbuhan akan kesulitan
menangkap cahaya matahari. Daun lah yang berperan dalam menangkap cahaya
matahari agar bisa berfotosintesis.
Begitu juga
dengan kita, sekalipun kita rapuh, jangan pernah menyepelekan apa yang telah
diberikan oleh-Nya. Jika kita mau berpikir saja, maka akan sangat potensial
diri kita bermanfaat bagi orang lain. Sebab kita telah diciptakan dalam keadaan
sempurna, bukan? Terima kasih daun, hari ini kau mengajarkanku pelajaran yang
beharga. Terima kasih.”
Itu contoh ya. Sederhana kan? Sekarang cobalah lihat benda-benda yang ada
di sekelilingmu, lalu mulailah menuliskannya. Selamat mencoba.
3.
Mengolah Kata
Sama halnya dengan pembahasan daun diatas. Ide yang mengalir pun tak akan
bisa terulis tanpa kemampuan mengolah kata. Contohnya seperti daun diatas.
Meski satu kata, kalau kita peka bisa dijadikan tulisan lho.
Baik kita beralih ke manusia, bagi kamu yang lebih menyukai ulisan
renungan, motivasi dan artikel, cobalah tengok kondisi orang lain di
sekelilingmu. Misalnya saja kamu tidak suka merokok, lalu ada seseorang yang
merokok di depanmu, jadikanlah kisah itu tulisan. Ini hanya masalah mau atau
tidak, ada banyak cara mengolah kata dari hal-hal sederhana yang mau kita
alami.
4.
Pikirkan Passion Menulismu
Oke, open mind sudah, peka sudah dan mengolah kata sudah, tapi kok
tulisannya nggak bagus ya? Itu hanya anggapan kok. Tenang…. nggak akan ada yang
laporin kamu ke polisi kok kalau tulisanmu belum bagus hehehe. Namanya juga
sedang belajar. Jadi ya wajar.
Dulu sewaktu saya pun sedang belajar menulis, saya pun berkali-kali salah,
berkali-kali edit dan nggak lolos pada lomba cerpen. Akan tetapi, saya tidak
mau menyerah begitu saja, saya terus berusaha dan berusaha melatih kemampuan
saya. Hal yang lebih menariknya saya mencoba mencari passion menulis saya.
Apakah saya lebih mudah menulis fiksi atau non fiksi. Jika kamu lebih suka ke
salah saunya, maka untuk sementara sebagai media latihan, cobalah fokus pada
satu bagian tersebut. Jangan melompat ke yang lain. Dengan begitu, latihanmu
akan terus terasah tanpa merasa dibebani kesulitan memikirkan dan
menuliskannya.
Itulah keempat metode yang harus kamu kuasai saat kesulitan menggali ide.
Dan jangan lupa ya… langsung praktekkkk …. Selama mencoba …
Wildan Fuady (Mentor PKW Nasional)
0 komentar:
Posting Komentar